Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta. Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.
Asuransi dilihat dari kepemilikannya :
-. Asuransi milik perusahaan pemerintah
Dimana perusahaan tersebut sahamnya dimiliki oleh sebagian besar atau 100% oleh pemerintah.
-. Asuransi milik perusahaan swasta nasional
Kepemilikan sahamnya sepenuhnya milik swasta nasional, sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham maka memiliki suara terbanyak dalam RUPS.
-. Asuransi milik perusahaan asing
Perusahaan asuransijenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah merupakan cabang dari negara lain, jelas kepemilikannya dimiliki oleh 100% oleh pihak asing.
-. Asuransi milik campuran antara nasional dan asing
Untuk kepemilikan campuran biasanya antara swasta nasional dengan pihak asing, dimana untuk hal-hal tertentu haruslah dimiliki oleh pihak swasta nasional.
Riba berarti menetapkan bunga/melebihkan jumlah peminjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar . Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.
Unsur/Jenis Riba :
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua. Yaitu riba hutang-piutang dan riba jual-beli. Riba hutang-piutang terbagi lagi menjadi riba qardh dan riba jahiliyyah. Sedangkan riba jual-beli terbagi atas riba fadhl dan riba nasi’ah.
-. Riba Qardh : Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
-. Riba Jahiliyyah : Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.
-. Riba Fadhl : Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.
-. Riba Nasi’ah : Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
Ada 6 macam Prinsip Dasar Asuransi yang harus dipenuhi, yaitu :
1).Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2).Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
3).Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
4).Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5).Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
6).Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Pengertian Resiko
-. Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M. H.)
-.Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) (A. Abas Salim)
-. Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)
-. Resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan (Herman Darmawi).
-. Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko (Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S.)
-. Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian (Sri Redjeki Hartono)
-. Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena sutau kejadian di luar kesalahan salah satu pihak (Subekti)
-. Resiko adalah derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata (Ahli Statistik).
-. Resiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Jenis-jenis resiko umum yang dikenal dalam usaha perasuransian a. l :
1. Risiko Umum. Berarti ada ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan dengan kata lain, resiko murni adalah suatu yang terjadi tidak juga memberikan keuntungan.
2. Risiko spekulatif atau speculative risk. Adalah resiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, antara lain peluang mengalami kerugian financial, dan peluang memperoleh keuntungan.
3. Risiko individu
• Risiko pribadi adalah resiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang memperoleh keuntungan yang dapat disebabkan mati muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan.
• Risiko harta adalah terjadi kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta, dimana adanya peluang harta tersebut hilang, dicuri, atau rusak. Hilangnya suatu harta berarti suatu kerugian financial.
• Risiko tanggung gugat adalah resiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.
Dalam menanggung risiko tersebut minimal ada 5 cara yang dapat dilakukan, antara lain:
• Menghindari risiko. Jangan melakukan kegiatan yang mungkin dapat terjadinya peluang merugi.
• Mengurangi risiko. Yaitu tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi resiko kerugian yang mungkin timbul.
• Menahan risiko. Berarti kita tidak melakukan apa-apa terhadap risiko tersebut dimana risiko itu tetap ada atau kita akan menahannya.
• Membagi risiko. Membagi risiko dengan pihak lain, potensi kerugian dapat dibagi dengan pihak yang bersangkutan.
• Mentransfer risiko. Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain dan biasanya kepada perusahaan asuransi yang bersedia serta mampu memikul beban ersebut
Bentuk-bentuk asuransi :
-. Asuransi Kerugian (asuransi umum) adalah mengenai hak milik, kebakaran dan lain-lain.
-. Asuransi Varia (contoh asuransi varia adalah marine insurance, asuransi kecelakaan, asuransi mobil dan pencurian).
-. Asuransi Jiwa (Life Insurance) adalah asuransi yang menyangkut kematian, cacat, sakit dan lain-lain.
Hedging adalah sejenis instrumen investasi derivatif yang biasanya dilakukan dalam rangka perlindungan nilai terhadap resiko yang mungkin akibat perubahan harga di pasar.
Tujuan utama dari instrumen investasi ini adalah untuk memberikan perlindungan nilai agar investor tidak menderita kerugian jika harga aset di pasar berubah ke arah yang tidak diinginkan.
Perkembangan kegiatan bisnis dan persaingan dalam era persaingan global yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused), mendorong industri asuransi untuk menerapkan berbagai metode baru yang lebih efisien dalam kegiatan operasional perusahaan. Penggunaan metode baru dalam kegiatan operasional tersebut dilakukan melalui penerapan sistem informasi berbasis komputer (Faustino, 1999).
Secara umum, peningkatan penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada industri asuransi dalam beberapa dekade terakhir ini, dipengaruhi oleh (1) peningkatan kompleksitas tugas manajemen, (2) peningkatan kemampuan karyawan di semua tingkatan dalam menggunakan komputer, dan (3) perkembangan teknologi.
Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Celent International (2008) terhadap 954 perusahaan asuransi berskala internasional di Asia, Eropa dan Amerika dalam kurun waktu tahun 2001 – 2007, menunjukkan bahwa software aplikasi komputer yang digunakan sebagai penunjang sistem informasi pada industri asuransi terbagi dalam empat kategori utama, yaitu kegiatan pemrosesan (core processing), distribusi (distribution), dokumentasi (document management) dan infrastruktur (infrastructure).
Core processing, meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi polis serta pemberian pelayanan terhadap para pemegang polis.
Distribution, meliputi pemberian jasa dan pelayanan terhadap para agen asuransi, seperti pembuatan ilustrasi paket asuransi yang akan ditawarkan, penentuan kuota tariff premi, dan pembatasan rating aplikasi asuransi.
Document Management, meliputi seluruh kegiatan administrasi dan dokumentasi, seperti dokumentasi kegiatan investasi, pelaporan, surat menyurat, serta pembuatan sertifikat yang dilakukan oleh perusahaan.
Infrastructure, meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan organisasi dalam pengambilan keputusan bisnis, sepertienterprise resource planning (ERP), business rules engines (BRE), dandata warehousing / business intelligence (DW/BI).
Inovasi dan peningkatan kualitas software aplikasi komputer tersebut diantaranya adalah (1) melakukan penambahan fasilitas pelayanan, yaitu sistem administrasi polis dan sistem administrasi pemegang polis, serta sistem administrasi klaim; (2) perubahan materi dan ruang lingkup sistem aplikasi, yaitu peningkatan kualitas dan ruang lingkup sistem aplikasi aktuaria menjadi sistem administrasi underwriting.
Hasil survei menunjukkan bahwa software administrasi polis yang dilengkapi dengan fasilitas penagihan dan klaim (full policy administration) telah digunakan oleh 80% perusahaan asuransi jiwa dan annuitas, 82% perusahaan asuransi kesehatan, serta 79% perusahaan asuransi kerugian. Sampai dengan akhir tahun 2007, jumlah perusahaan asuransi di Amerika dan Eropa yang sudah memberikan pelayanan transaksi pembayaran premi melalui portal internet, rata-rata sebanyak 72,5%. Software aplikasi komputerunderwriting yang dilengkapi dengan fasilitas expert system, requirement management dan workbenchsudah digunakan oleh 51% perusahaan asuransi jiwa dan anuitas, 59% perusahaan asuransi kesehatan dan 67% perusahaan asuransi kerugian.
Hasil penelitian dan eksplorasi yang dilakukan terhadap 112 perusahaan asuransi di Indonesia, menunjukkan bahwa tingkat teknologi (platform) komputer perusahaan asuransi di Indonesia 62.30% berbasis mini komputer, serta sudah memanfaatkan teknologi komunikasi data dan jaringan dalam kegiatan operasionalnya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat teknologi komputer beberapa perusahaan asuransi di Indonesia (2.1%) masih berbasis personal computer stand alone (PC Stand Alone). Kondisi ini terkait dengan tingginya nilai investasi yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam membangun sistem informasi berbasis jaringan atau mini komputer. Hasil lain yang berhubungan dengan tingkat teknologi sistem informasi pada industri asuransi adalah, 18.2% perusahaan asuransi sudah menggunakan tingkat teknologi yang berbasis web dan terintegrasi dengan sistem aplikasi internal perusahaan, serta dilengkapi berbagai fasilitas multimedia. Karakteristik perusahaan asuransi yang sudah berbasis web (web base) dalam berbagai kegiatan operasionalnya, secara umum didominasi oleh perusahaan asuransi patungan (joint venture).
Perangkat lunak (software) sistem informasi yang digunakan perusahaan asuransi di Indonesia secara umum meliputi actuarial system, agency management, claim administration, health administration, illustration, life administration, policy administration, premium administration, property/casualty administration, rating & quoting, reinsurance administration, subrogation, dan underwriting
sumber : http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/prihantoro/2009/01/29/penerapan-ti-dalam-industri-asuransi-di-indonesia/
id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://chandrapamungkas.wordpress.com/2012/05/28/sistem-informasi-asuransi-dan-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar