Sistem Informasi
·
Sistem
informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri
atas
sekumpulan komponen berbasis
komputer dan
manual yang dibuat untuk
menghimpun,
menyimpan, dan mengelola data
serta
menyediakan informasi keluaran
kepada
pemakai (Gelinas, Oram, dan
Wiggins, 1990)
·
Sistem
Informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data
dikelompokkan,
diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan
kepada pemakai (Hall, 2001)
sistem
informasi manajemen
·
Sistem
yang melayani perencanaan, kendali dan pengambilan keputusan melalui laporan
dan ringkasan yang rutin.
Siklus Informasi
Suatu informasi akan memiliki
manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai
kualitas dan nilai.
Kriteria kualitas informasi adalah :
•
Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias
atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
•
Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai
kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah
karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi
mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
•
•Relevan
: yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
Sistem informasi berbasis Komputer
•
Fokus
utama sistem informasi berbasis komputer adalah untuk aplikasi otomatisasi
perkantoran (Office Aotomation/OA)
•
Dimana
komputer memiliki porsi yang semakin berarti untuk aplikasi SIA (Sistem
Informasi Akuntansi), SIM (sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission
Support System). Komputer dapat melakukan tugas sesuai dengan yang
diperintahkan oleh penggunannya, bahkan dengan sistem cerdas (expert system),
jaringan saraf (neural network), dan sistem berbasis pengetahuan (knowledge‐based
system), komputer tidak sekedar membantu pekerjaan manusia, namun juga bisa
memberikan solusi pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia.
Keuntungan
penggunaan Sistem Informasi
Penggunaan sistem informasi
berbasis komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan memiliki manfaat berupa
keuntungan‐keuntungan seperti :
–
Dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan
–
Mengurangi
biaya bisnis
–
Meningkatkan
pangsa pasar (ekspansi berupa jangkauan dan variasi produk)
–
Perbaikan
relasi pelanggan atau pelayanan pelanggan
–
Meningkatkan
efisiensi
–
Dapat
memperbaiki dalam pengambilan keputusan
–
Pemenuhan
peraturan lebih baik dan teratur
–
Kesalahan
lebih sedikit
–
Perbaikan
keamanan, dan
– Kapasitas
lebih banyak atau besar.
Sistem Informasi Manajemen
•
Menurut Raymond McLeod, Jr. & G.
Schell (“Sistem Informasi Manajemen”, Prenhallindo, Jakarta, 2004) berpendapat
bahwa SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Peranan Sistem informasi Dalam Proses
Manajemen
·
Adalah menyediakan informasi untuk
menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen.
·
Tugas sistem informasi adalah
menyediakan informasi yang bersifat internal. Agar informasi yang dihasilkan
system informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen maka harus dilakukan
analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan
manajemen.
·
SIM dalam perspektif juga menyediakan
informasi bagi orang‐orang
selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum,
pemerintah, dan sebagainya.
SIM dan Pemecahan Masalah (1)
SIM dan subsistem‐subsistem organisasi di
dalamnya memiliki andil dalam pemecahan masalah dalam dua hal sebagai berikut :
·
Sumber daya informasi organisasi. SIM
merupakan usaha organisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. SIM
menentukan tingkat pencapaian di tingkat lain seperti DSS, kantor virtual,dan
sistem berbasis pengetahuan.
SIM dan Pemecahan Masalah (2)
·
Identifikasi dan pemahaman masalah. Ide utama
dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer untuk
menandai ada tidaknya masalah, jika ada selanjutnya memahaminya dengan menentukan
lokasi dan penyebabnya.
Ø Herbert
A. Simon, ahli manajemen pemenang penghargaan Nobel dari Carnegie‐Mellon University
berpendapat bahwa suatu keputusan manajemen dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
·
Keputusan Terprogram (terstruktur).
Yaitu
keputusan yang bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur
pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlukan denovo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
·
Keputusan Tidak Terprogram (tak terstruktur). Yaitu keputusan
bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada
metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah
ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat
atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan
perlakukan yang sangat khusus.
Ø Proses
pengambilan keputusan juga dibagi menjadi keputusan tertutup dan keputusan
terbuka
·
Sistem pengambilan keputusan tertutup. Yaitu
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap :
·
Mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing‐masing.
·
Memilih
metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
·
Memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalkan laba, volume penjualan, atau
kegunaan.
·
Sistem Pengambilan Keputusan Terbuka. Yaitu
memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan
sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya
proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Model ini menganggap bahwa
pengambilan keputusan:
·
Tidak
mengetahui semua alternatif dan semua hasil
·
Melakukan
pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
·
Mengambil
suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya (bukti keberhasilan atau kegagalan).
Tahap‐tahap dalam pengambilan keputusan menurut Simon,
terdiri dari 4 tahapan yaitu :
•
Kegiatan intelejen. Yaitu mengamati lingkungan
untuk mencari kondisi‐kondisi yang perlu diperbaiki.
•
Kegiatan merancang. Yaitu menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin
•
Kegiatan
memilih. Yaitu memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia.
•
Kegiatan menelaah. Yaitu menilai pilihan‐pilihan yang lalu
Sistem Pengambilan Keputusan (DSS)
DSS merupakan salah satu produk software
yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Tujuan DSS adalah sebagai ‘second opinion’ atau
‘information sources’ sebagai bahan pertimbangan seorang manajer sebelum
memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan untuk DSS yang popular adalah dengan
menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga diharapkan sistem ini
dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata yang sesungguhnya.
DSS
Lima karakteristik utama DSS :
•
Sistem
yang berbasis komputer
•
Dipergunakan
untuk mengambil keputusan
•
Untuk
memecahkan masalah‐masalah yang rumityang tidak dapat
digunakan dengan kalkulasi manual
•
Melalui
cara simulasi yang interaktif
•
Komponen utamanya data dan model
analisis
DSS
Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen
:
•
Database : Sistem database adalah kumpulan semua
data yang dimiliki oleh perusahaan, baik data dasar maupun transaksi sehari‐hari.
•
Model Base: adalah suatu model yang
merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif.
•
Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah
sebelumnya direpresentasikan ke dalam bentuk model yang dimengerti oleh sistem
komputer.
DSS
Produk DSS yang baru adalah DGMS
(Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan
terjadinya ‘dialog’ interaktif antara computer dan manusia (user). Jenis‐jenis
DSS: untuk pelaporan (report) atau pencarian informasi (query), untuk
penyusunan anggaran tahunan, untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, untuk menentukan
besarnya jam lembur karyawan, untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa
mendatang dari beberapa divisi, dll.
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) (1)
•
Informasi
yang tepat dan akurat yang dibutuhkan oleh seorang eksekutif yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu diperlukan ketersediaan
fasilitas pendukung yang mudah dipergunakan, dan dapat benar‐benar
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan. Suatu organisasi
dikatakan berhasil jika key performance measure yang dimilki terpenuhi atau
di atas target yang telah ditetapkan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) (2)
Penyebab dari kegagalan atau buruknya
kinerja EIS :
•
Salah
mengerti mengenai cara kerja EIS, misal dianggap sistem yang terpisah dari
modul‐modul yang lain, jika database utama unreliable
sehingga informasi yang dihasilkan juga tidak mempunyai kualitas yang baik.
•
Data
yang tidak up‐to‐date.
•
Modul
EIS yang sederhana yang tidak memiliki fasilitas advanced features Pembangunan
Sistem Informasi.
Dalam membangun sistem informasi bisnis
produk yang akan dihasilkan bisa dikategorikan dua hal yaitu :
•
Front‐Office
Information System,
yaitu sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis yang mencapai konsumen
(konstituent), dan
•
Back‐Office
Information System, yaitu sistem informasi yang mendukung operasi bisnis
internal dan berinteraksi dengan pemasok. Kedua sistem informasi tersebut akan
mengalirkan data ke sistem informasi manajemen dan system pendukung keputusan
yang mendukung kebutuhan bisnis manajemen.
source : lulu.staff.gunadarma.ac.id/.../SIM_New.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar